![]() |
Persiapan Platform Aplikasi e-Gov (doc:banyuwangikab.go.id) |
Langkah besar ini sejalan dengan berbagai terobosan digital yang telah dilakukan, termasuk oleh Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
Sejak 2016, Banyuwangi menjadi sorotan berkat inovasi layanan publik berbasis teknologi, seperti program Smart Kampung.
Salah satu fitur unggulannya adalah aplikasi "Cek Pubertas" (Cek Pupuk Bersubsidi Secara Terbatas). Aplikasi ini mempermudah petani memantau distribusi pupuk subsidi, mengecek kuota, dan mengakses alternatif pupuk organik, semuanya dalam satu platform digital.
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, menegaskan bahwa integrasi layanan ini membantu petani mendapatkan solusi cepat dan tepat terkait kebutuhan pupuk.
Selain itu, aplikasi ini juga melibatkan petani dalam pengawasan distribusi pupuk, yang sebelumnya hanya menjadi tanggung jawab Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3).
Upaya Banyuwangi dalam mendigitalisasi layanan publik terus menuai apresiasi.
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Banyuwangi pada 2023 mencapai 91,50 persen, serta penghargaan tahunan dari Kementerian PANRB untuk inovasi seperti Smart Kampung dan Mal Pelayanan Publik.
![]() |
Dalam upaya memenuhi kebutuhan masyarakat, pemerintah tengah mengembangkan platform aplikasi e-Gov terpadu yang direncanakan mulai beroperasi pada Januari 2025. (ANTARA FOTO) |
Dilansir dari portal media indonesia.go.id di tingkat nasional, pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) telah mencatatkan pencapaian membanggakan dalam UN E-Government Survey 2024. Dengan skor 0.7991, Indonesia kini masuk dalam kategori Very High E-Government Development Index (VHEGDI).
Lompatan 13 peringkat dalam survei tersebut menunjukkan keberhasilan pemerintah dalam mengintegrasikan layanan online, infrastruktur telekomunikasi, dan pengembangan sumber daya manusia.
Wakil Menteri Komdigi, Nezar Patria, menyampaikan bahwa platform e-Gov terpadu yang sedang dikembangkan akan menjadi solusi layanan publik berbasis teknologi canggih.
Dengan versi Beta yang saat ini digunakan oleh 40 ribu pengguna dari berbagai instansi, aplikasi ini dirancang untuk mempermudah akses layanan seperti pembuatan SIM, sertifikat kelahiran, layanan kesehatan, hingga informasi transportasi.
Langkah strategis ini mencerminkan komitmen pemerintah dalam mengakselerasi transformasi digital guna menciptakan efisiensi, transparansi, dan kemudahan bagi masyarakat.
Integrasi kecerdasan buatan dalam aplikasi e-Gov juga menjadi salah satu inovasi yang diharapkan dapat mempercepat pengembangan layanan publik di era digital. (*Red)
Penulis: Kristantyo Wisnubroto
Editor: Redaksi Lapadnews
Social Header