Breaking News

Muswil X PPP Sumsel Dinilai Ilegal, GPK Kepung dan Segel Kantor DPW

Muswil X PPP Sumsel Dinilai Ilegal, GPK Kepung dan Segel Kantor DPW

Lapadnews.com, Palembang — Situasi di Kantor Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sumatera Selatan memanas, Selasa (30/12/2025).

Puluhan massa yang tergabung dalam Gerakan Pemuda Ka’bah (GPK) Sumsel menggelar aksi mengepung kantor DPW PPP sebagai bentuk penolakan keras terhadap pelaksanaan Musyawarah Wilayah (Muswil) X yang mereka nilai cacat legitimasi dan melanggar aturan organisasi partai.

Massa aksi datang membawa spanduk serta menyuarakan tuntutan agar Muswil X segera dibubarkan. Menurut mereka, musyawarah tersebut tidak sah karena dinilai tidak melalui mekanisme yang semestinya dan mengabaikan unsur penting di internal partai.

Tidak hanya menuntut pembubaran Muswil, GPK Sumsel juga mendesak agar kantor DPW PPP Sumsel disegel sebagai bentuk protes atas pelaksanaan musyawarah yang dianggap ilegal. Dalam eskalasi aksi, massa bahkan berhasil menerobos pagar kantor dan memperketat kepungan di sekitar lokasi.

Sejumlah orator secara bergantian menyampaikan orasi dengan nada tegas. Mereka mendesak Ketua Panitia Pelaksana Muswil X untuk keluar dan bertanggung jawab atas pelaksanaan musyawarah yang ditolak tersebut.

“Muswil ini cacat legitimasi. Kami menolak hasilnya dan menuntut agar segera dibubarkan,” teriak salah satu orator di tengah kerumunan massa.

Koordinator Lapangan GPK Sumsel, Nursah, menegaskan penolakan tersebut dipicu karena Ketua GPK Sumsel tidak diundang dalam pelaksanaan Muswil X. Ia menyebut pihaknya telah bertahan di lokasi sejak malam sebelumnya.

“Kami aksi hari ini karena Ketua GPK tidak diundang. Kami minta Muswil ini ditunda sampai Ketua GPK diundang secara resmi. Selama itu belum dilakukan, kami akan tetap bertahan di sini,” ujarnya.

Nursah juga menegaskan bahwa GPK merupakan garda terdepan PPP yang memiliki peran strategis dalam struktur dan perjuangan partai. Karena itu, menurutnya, pengabaian terhadap GPK dianggap sebagai bentuk pelecehan organisasi.

Ia mengakui sempat terjadi ketegangan dan kericuhan kecil dalam aksi tersebut.

“Tadi sempat ada yang memancing emosi massa. Namun akhirnya kami mendobrak pagar dan melakukan penyegelan pintu masuk. Tuntutan kami jelas, Muswil harus ditunda sampai Ketua GPK Sumsel diundang,” katanya.

Dalam perkembangan selanjutnya, massa aksi benar-benar menerobos masuk ke dalam kantor DPW PPP Sumsel dan melakukan penyegelan. Aksi ini sempat diwarnai saling dorong dan bentrokan kecil antara massa GPK dengan sejumlah pengurus PPP Sumsel yang berupaya menghalau massa.

Meski berlangsung dalam tekanan tinggi dan situasi sempat memanas, hingga berita ini diturunkan kondisi di sekitar kantor DPW PPP Sumsel terpantau kondusif dan terkendali.

Sementara itu, hingga saat ini belum ada pernyataan resmi dari pihak DPW PPP Sumatera Selatan terkait tuntutan GPK maupun kepastian kelanjutan pelaksanaan Muswil X tersebut. (*Hardi)

Baca Juga
© Copyright 2022 - Lapad News (Kupas Tuntas Investigasi Terkini)