Lapadnews.com, Muara Enim – Warga dari empat desa di kawasan tambang Desa Tanjung Menang, Kecamatan Rambang Niru, Kabupaten Muara Enim, menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan rekrutmen tenaga kerja lokal yang dilakukan oleh PT Lematang Coal Lestari (LCL) dan PT Cakra Bumi Energi (CBE).
Apresiasi ini sekaligus menjadi klarifikasi dan bantahan atas isu dugaan pungutan liar dalam proses perekrutan tenaga kerja.
Sebelumnya, beredar kabar bahwa calon pekerja di perusahaan tambang tersebut diminta membayar puluhan juta rupiah untuk bisa diterima bekerja.
Namun, kabar itu dibantah langsung oleh sejumlah tokoh masyarakat dari wilayah ring 1, yaitu Arol dan Nopri dari Desa Jemenang, Hai Rudi dari Desa Emburung, Sariadi dari Desa Air Cikdam, serta Yungki Anggara selaku Ketua Karang Taruna Desa Tanjung Menang.
Dalam konferensi pers yang digelar pada Rabu (2/7/2025), mereka menegaskan bahwa proses rekrutmen dilakukan secara terbuka, transparan, dan bebas dari pungutan biaya.
Mereka menduga, isu tersebut sengaja dilontarkan oleh pihak luar wilayah ring 1 yang merasa tidak mendapatkan kesempatan dalam perekrutan tenaga kerja non-skill.
“Ada dugaan kuat isu ini berasal dari pihak luar ring 1 yang merasa terusik. Ketika rekrutmen difokuskan kepada warga lokal, mereka merasa kehilangan peluang,” ujar Yungki Anggara.
Warga juga mengungkapkan bahwa sistem kerja di perusahaan tambang tersebut dibagi dalam tiga shift. Setiap calon tenaga kerja yang diterima akan menjalani pelatihan atau masa training selama tiga bulan. Jika lulus, mereka langsung diangkat menjadi karyawan tetap dengan status Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu (PKWTT).
“Setelah pelatihan, kami langsung diangkat jadi karyawan tetap. Bahkan, saat pensiun, kami mendapatkan pesangon sesuai masa kerja. Ini membuktikan perusahaan benar-benar peduli dengan kesejahteraan kami,” tutur Rudi.
Lebih jauh, mereka menyampaikan bahwa kehadiran PT LCL dan PT CBE memberikan dampak positif terhadap perekonomian warga setempat. Banyak warga kini mampu membangun rumah, memenuhi kebutuhan keluarga, dan hidup lebih mandiri secara ekonomi.
“Penghasilan kami kini setara tiga kali lipat UMP Muara Enim. Alhamdulillah, ini sangat membantu kehidupan keluarga kami,” ungkap Nopri, diamini oleh Rudi dan Sariadi.
Warga ring 1 juga mengapresiasi keterlibatan pemerintah desa dalam proses rekrutmen, yang dinilai sebagai bentuk nyata komitmen perusahaan terhadap pemberdayaan masyarakat lokal.
“Situasi di ring 1 sangat kondusif. Kami merasa terbantu dengan adanya lapangan kerja ini. Maka, tuduhan pungli itu tidak berdasar, dan kami siap membuktikan kebenarannya,” tegas Arol.
Pernyataan ini menjadi klarifikasi resmi dari warga ring 1 atas pemberitaan miring yang sempat beredar.
Mereka berharap kerja sama antara perusahaan, pemerintah desa, dan masyarakat sekitar tambang terus terjalin demi menciptakan keadilan serta kesejahteraan bersama. (*Hardi)
Social Header