Lapadnews.com, Palembang – SD Negeri 240 Palembang sukses melaksanakan kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) bagi siswa kelas 1 sebagai langkah awal mereka memasuki jenjang pendidikan dasar (07/07/2025).
Kegiatain ini berlangsung selama tiga hari, dimulai sejak 7 Juli 2025, dengan tujuan utama mengenalkan siswa pada lingkungan sekolah, tata tertib, serta tenaga pengajar yang akan mendampingi proses belajar mereka.
Kepala SDN 240 Palembang, Sundari, S.Pd., M.Pd., menjelaskan bahwa MPLS tidak hanya menjadi ajang pengenalan siswa terhadap sekolah, namun juga menjadi ruang interaksi antara tenaga pendidik, siswa, dan para wali siswa.
"Alhamdulillah, kegiatan MPLS ini disambut sangat baik oleh para orang tua. Kami ingin membangun ikatan yang baik sejak awal, agar proses pendidikan berjalan maksimal," ujar Sundari.
Pelaksanaan MPLS diawali dengan pertemuan seluruh siswa kelas 1 bersama wali mereka di lapangan sekolah. Seluruh guru dan tenaga kependidikan diperkenalkan satu per satu sebelum siswa diarahkan ke ruang kelas masing-masing.
Di saat bersamaan, para wali murid mendapatkan pemaparan mengenai fasilitas dan sistem pendidikan dari Wakil Kepala Sekolah di ruang terpisah.
Sundari juga mengajak para orang tua untuk bersinergi memantau perkembangan anak, baik di sekolah maupun di rumah.
"Kami tidak bisa berjalan sendiri. Pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara sekolah dan keluarga," tegasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Sundari menyampaikan apresiasi mendalam kepada pemerintah pusat hingga pemerintah kota Palembang atas perhatian serius terhadap dunia pendidikan.
Sundari menyoroti berbagai program yang dinilai sangat membantu, mulai dari seragam gratis dari Pemerintah Kota Palembang, dukungan dana BOS dari Kementerian Pendidikan, hingga program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas Presiden terpilih Prabowo Subianto.
"Kami sangat bersyukur, tidak ada lagi alasan bagi orang tua untuk tidak menyekolahkan anaknya. Pemerintah telah memberikan begitu banyak fasilitas," ungkap Sundari.
Namun di balik itu, ia juga mengungkapkan keprihatinannya terhadap masih adanya anak-anak usia sekolah yang tidak mengenyam pendidikan.
Ia bahkan mendorong adanya program penataran kesadaran pendidikan bagi keluarga yang membiarkan anak-anaknya putus sekolah atau malah dieksploitasi.
“Anak-anak adalah masa depan bangsa. Sudah seharusnya mereka mendapatkan hak untuk belajar dan tumbuh dalam lingkungan yang mendukung,” pungkasnya dengan penuh haru.
(*Hardi)
Social Header