Lapadnews.com, Tasikmalaya, Jabar — Konflik berkepanjangan antara Israel dan Palestina, khususnya tragedi kemanusiaan di Gaza yang banyak disebut sebagai bentuk genosida, terus menjadi sorotan dunia.
Di tengah meningkatnya tensi global, muncul wacana bahwa Iran mungkin menargetkan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, sebagai bentuk pembalasan atas penderitaan rakyat Palestina.
Menanggapi hal ini, Ketua DPC LSM MAUNG Kota Tasikmalaya, Drs. Oki Daria Mustari, menegaskan bahwa membalas kekerasan dengan kekerasan bukanlah solusi sejati.
Menurutnya, meski Netanyahu kerap dianggap sebagai simbol kebijakan agresif Israel, kekuasaan Zionis adalah sistem yang terstruktur dan tidak bergantung pada satu figur saja.
“Melenyapkan satu tokoh politik bukanlah jawaban atas genosida di Gaza. Justru tindakan seperti itu berisiko memperluas konflik dan menjustifikasi tindakan represif lanjutan dari Israel dan sekutunya,” ujar Oki.
Ia menekankan pentingnya penyelesaian melalui jalur damai dan hukum internasional. Beberapa langkah yang disarankan antara lain:
- Tekanan diplomatik global dan sanksi ekonomi terhadap Israel,
- Proses hukum di Mahkamah Internasional (ICJ dan ICC),
- Solidaritas masyarakat sipil dunia untuk mendesak gencatan senjata dan penghentian blokade,
- Dukungan kemanusiaan serta upaya rekonstruksi di Gaza.
Oki juga menyerukan agar semua pihak tidak terjebak dalam logika kekerasan yang hanya akan memperpanjang penderitaan, melainkan memperjuangkan keadilan, kedaulatan Palestina, dan penghentian genosida melalui cara-cara yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
(*red/lapadnews)
Sumber : DPC LSM MAUNG Kota Tasik Malaya

Social Header