Breaking News

Edi Suhaimi, SE., M.Si., Kembali Didapuk sebagai Ketua IKPB, Siap Kolaborasi untuk Kemajuan Bersama

Edi Suhaimi, SE., M.Si., Kembali Didapuk sebagai Ketua IKPB, Siap Kolaborasi untuk Kemajuan Bersama

Lapadnews.com, Palembang – Suasana penuh kehangatan dan kekeluargaan menyelimuti acara silaturahmi dan musyawarah pemilihan kepengurusan Ikatan Keluarga Penggage Bersatu (IKPB) yang digelar di Aula Museum Balaputra Dewa, Minggu sore (15/6/2025).

Kegiatan ini menjadi ajang temu kangen warga perantauan asal Desa Penggage, Kecamatan Sanga Desa, Kabupaten Musi Banyuasin yang kini menetap di Kota Palembang dan sekitarnya.

Agenda utama pertemuan ini adalah pemilihan ketua dan kepengurusan baru IKPB untuk periode 2025–2028. Dalam forum yang dipimpin oleh M. Deden, salah satu tokoh muda Desa Penggage, diputuskan pembentukan tim formatur berjumlah sembilan orang sesuai dengan AD/ART organisasi. Hasil musyawarah ini menetapkan kembali Edi Suhaimi, SE., M.Si. sebagai Ketua IKPB.

Edi Suhaimi, yang juga merupakan dosen di STIE Syakyakirti, dalam sambutannya mengajak seluruh warga Penggage untuk terus menjaga semangat persatuan dan kekeluargaan. Ia menegaskan pentingnya menjadikan IKPB sebagai wadah solidaritas, baik dalam suka maupun duka.

Salah satu program andalan IKPB ke depan adalah santunan musibah dan bantuan beasiswa untuk anak-anak Penggage yang ingin melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.

Tak hanya fokus ke internal, Edi juga membuka diri untuk kolaborasi lebih luas. 

Edi menyampaikan komitmen untuk bersinergi dengan berbagai organisasi kedaerahan dan kepemudaan, seperti HIPASADA (Himpunan Pemuda Sanga Desa) dan IKAMUBA (Ikatan Keluarga Musi Banyuasin).

> “Kami siap bekerjasama dan menampung berbagai gagasan dari seluruh stakeholder terkait untuk membangun IKPB agar lebih baik dan bermartabat,” ujar Edi Suhaimi.

Dalam sesi wawancara, Edi juga mengungkapkan bahwa jumlah warga Penggage di Palembang diperkirakan mencapai 1.000 Kepala Keluarga, namun yang terdata sebagai anggota IKPB baru sekitar 25 persen.

Edi menyadari hal ini disebabkan oleh minimnya sosialisasi dan informasi kepada warga perantauan.

Ia pun berharap melalui kegiatan ini, semakin banyak "dulur-dulur kitek" yang tergerak untuk bergabung dan bersama-sama membangun organisasi IKPB menjadi lebih aktif, inklusif, dan bermanfaat bagi semua warganya. (*Hardi)

Baca Juga
© Copyright 2022 - Lapad News (Kupas Tuntas Investigasi Terkini)