Lapadnews.com, Palembang — Yayasan Astra bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Densus 88 menggelar pelatihan teknisi pendingin udara (AC) bagi eks narapidana teroris (napiter).
Kegiatan ini dilaksanakan di Aula Budi Perkasa KM 5, Palembang, sejak 19 Mei 2025 dan secara resmi dibuka pada 20 Mei 2025.
Sebanyak 40 peserta yang terdiri dari mantan napiter dan mantan narapidana kasus narkoba mengikuti pelatihan ini.
Program ini merupakan bagian dari program tanggung jawab sosial (CSR) Astra, yang menyasar kelompok masyarakat dengan perhatian sosial khusus, termasuk para mantan narapidana yang menghadapi tantangan dalam reintegrasi ekonomi.
Pelatihan ini mendapat sambutan positif dari para peserta. Abdurrahman Taib, eks napiter asal Sumatera Selatan, dan Abu Ghozi, mantan napiter asal Garut yang kini tinggal di Muara Enim, menyampaikan rasa syukur dan apresiasi kepada Astra, BNPT, Densus 88, dan Dinas Sosial atas perhatian yang diberikan.
“Kami berterima kasih atas kesempatan ini. Setelah keluar dari lembaga pemasyarakatan, kami menghadapi tantangan ekonomi yang cukup berat. Pelatihan ini sangat membantu untuk membuka jalan baru bagi kami,” ujar Abu Ghozi.
Beberapa mantan napiter sebelumnya telah mencoba berbagai usaha, termasuk menjadi tenaga bantu di PLN Muara Enim dan membuka usaha kecil-kecilan.
Dengan adanya pelatihan teknisi AC ini, diharapkan mereka dapat mengembangkan keahlian yang dimiliki dan berkolaborasi dengan berbagai instansi, baik pemerintah maupun swasta, termasuk menyediakan jasa servis dan pembersihan AC di lingkungan perumahan.
Program ini diharapkan menjadi contoh keberhasilan reintegrasi sosial dan ekonomi bagi mantan narapidana, sekaligus kontribusi nyata dunia usaha dalam menjaga stabilitas sosial dan keamanan nasional.
Pewarta (*Hardi)
Social Header