Lapadnews.com, Mandailing Natal – Aktivis Muhammadiyah Mandailing Natal, Dedi Aliansyah Lubis, menyuarakan keresahannya terhadap maraknya aktivitas hiburan malam dan peredaran minuman keras (miras) di dua kafe yang berada di Jalan Lintas Timur, yakni Kafe Masrin dan Kafe Tio.
Dedi yang juga merupakan Ketua Demisioner Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Madina ini menyebut, keberadaan dua tempat tersebut telah mencoreng nama baik Kabupaten Mandailing Natal yang selama ini dikenal sebagai "Serambi Mekkah" di Sumatera Utara.
“Dengan merajanya tempat hiburan malam dan praktik penjualan miras di Kafe Masrin dan Kafe Tio, generasi muda terancam rusak. Ini sangat mencederai identitas dan nilai-nilai religius masyarakat Madina,” ujar Dedi dalam keterangannya, Senin (26/5/2025).
Ia mendesak Bupati Mandailing Natal, Kapolres Madina, dan Satpol PP untuk segera mengambil langkah konkret dengan menutup dua tempat hiburan tersebut.
Jika tuntutan ini diabaikan, Dedi bersama para aktivis lokal mengancam akan menggelar aksi demonstrasi besar-besaran.
“Kami tidak akan tinggal diam melihat kerusakan moral yang terjadi. Jika tidak segera ditutup, kami akan menggerakkan massa untuk melakukan aksi di Mandailing Natal demi menegakkan moralitas dan memberantas miras,” tegasnya.
Dedi berharap seluruh pemangku kepentingan di Madina cepat tanggap sebelum keresahan masyarakat meluas dan situasi menjadi tidak kondusif. (*Magrifatulloh)
Social Header