Lapadnews.com, Panyabungan – Kisruh internal melanda organisasi Karang Taruna Kabupaten Mandailing Natal (Madina).
Sejumlah pengurus menyatakan mosi tidak percaya terhadap Ketua Karang Taruna Madina, Zulkifli Nasution, yang dinilai gagal menjalankan roda organisasi.
Melalui juru bicara Adian Ricky Nugraha Hasibuan dan Khoirul Iman Nasution, para pengurus menyebut Karang Taruna saat ini dalam kondisi "mati suri".
Organisasi dianggap vakum, stagnan, dan tidak menjalankan program kerja sebagaimana mestinya. Buruknya koordinasi, komunikasi, dan dominasi kepentingan pribadi turut memperparah kondisi internal.
“Kami malu dengan kondisi Karang Taruna saat ini. Bahkan sekretariat pun tidak ada. Padahal Pemkab Madina rutin menggelontorkan dana pembinaan setiap tahun,” tegas Adian, Wakil Sekretaris Karang Taruna Madina.
Puncak kekecewaan ini, lanjut Adian, didasari ketidakmampuan Ketua Zulkifli dan Sekretaris Fadry Lubis dalam menjalankan tugas sesuai aturan organisasi dan Permensos No. 25 Tahun 2019.
Salah satu sorotan utama adalah ketidakjelasan penggunaan dana hibah senilai Rp150 juta dari APBD Madina Tahun Anggaran 2024.
“Kami menduga kuat dana hibah diselewengkan oleh Ketua, Sekretaris, dan Bendahara Karang Taruna. Tidak ada kegiatan, tak ada transparansi, bahkan sewa sekretariat pun tak ada. Sementara SPJ dibuat seolah kegiatan berjalan normal,” lanjut Adian.
Pihak pengurus berencana membawa kasus ini ke aparat penegak hukum (APH) karena diduga mengandung unsur tindak pidana korupsi.
Mereka juga mendesak Bupati Madina Saifullah Nasution sebagai Pembina Umum Karang Taruna untuk turun tangan menyelesaikan persoalan ini.
“Kalau perlu, jangan lagi anggarkan dana Karang Taruna untuk tahun 2025. SK kepengurusan sekarang harus dibekukan dan segera adakan Temu Karya Luar Biasa,” pungkas Adian.
(*Magrifatulloh)
Social Header