Lapadnews.com, Mandailing Natal – Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (SEMMI) Cabang Mandailing Natal kembali mendesak Kapolres Mandailing Natal, AKBP Arie Sofandi Paloh, untuk menepati janjinya dalam menindak tegas aktivitas Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di wilayah tersebut. (01/03/2025)
Desakan ini muncul karena hingga saat ini, aktivitas PETI masih berlangsung meski Kapolres Madina sebelumnya pernah menyatakan komitmennya untuk memberantas tambang ilegal.
Bahkan, dalam aksi unjuk rasa yang digelar Cipayung Plus dan organisasi kepemudaan Madina pada 17 Januari 2025, Kapolres secara tegas menyatakan, “Mulai hari ini, jika ada tambang ilegal yang beroperasi lagi, potong kuping saya.”
Namun, berdasarkan pemantauan SEMMI Madina pada 28 Februari 2025 di Muara Soma, Kecamatan Batang Natal, aktivitas PETI masih marak dilakukan.
Alat berat seperti ekskavator masih digunakan untuk menambang emas secara ilegal tanpa ada tindakan tegas dari aparat kepolisian.
Ketua SEMMI Madina, Adek Lubis, menilai pernyataan Kapolres hanya sebatas gimmick atau pencitraan.
"Kami menuntut Kapolres Madina untuk membuktikan ucapannya dan bersikap tegas dalam menindak PETI. Jangan hanya retorika tanpa tindakan nyata," tegasnya.
Namun, hingga saat ini, aktivitas PETI masih marak terjadi.
Mahasiswa mengeluhkan bahwa eksploitasi tambang emas ilegal di Batang Natal semakin tak terkendali, selain merusak lingkungan, juga diduga melibatkan oknum-oknum tertentu.
Oleh karena itu, SEMMI Madina menegaskan akan terus mengawal isu ini dan siap menggelar aksi jika aparat kepolisian tidak segera mengambil tindakan Tegas terhadap pelaku PETI.
Mereka juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama menjaga kelestarian lingkungan dan menolak segala bentuk aktivitas tambang ilegal yang merugikan.
(*Magrifatulloh).
Social Header