Breaking News

Ratusan Massa FPMB Madina Siap Geruduk Mapolres, Tuntut Penindakan Tegas Kasus PETI

Ratusan Massa FPMB Madina Siap Geruduk Mapolres, Tuntut Penindakan Tegas Kasus PETI

Lapadnews.com,Mandailing Natal (Sumut) - Besok, Jumat (17/1), ratusan massa dari Forum Pemuda Mahasiswa Bersatu (FPMB) Madina akan melakukan aksi unjuk rasa besar-besaran di depan Markas Kepolisian Resort (Mapolres) Mandailing Natal (Madina).

Aksi ini bertujuan untuk mendesak Kapolres Madina, AKBP Arie Sofandi Paloh, mundur dari jabatannya. Kapolres dinilai gagal dalam menangani maraknya aktivitas Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di wilayah Madina.

Hal ini disampaikan oleh sejumlah tokoh pemuda dan mahasiswa dalam konferensi pers yang digelar pada Kamis sore (16/1) di Café Lintas Timur Panyabungan.

Hadir dalam konferensi pers tersebut Ketua DPD KNPI Madina Khairil Amri, Koordinator Aksi Hapsin Nasution, Ketua PC SAPMA PP Ahmad Sarqawi Nasution, Ketua PC PMII Abdul Rahman, Ketua HMI Cabang Madina Sanjaya, dan sejumlah pimpinan organisasi pemuda lainnya.

Tuntutan Massa
Dalam aksinya, massa akan meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk mencopot Kapolres Madina yang dianggap tidak serius dalam penegakan hukum terkait PETI.

Mereka menuduh adanya keterlibatan oknum aparat dalam aktivitas tambang ilegal, termasuk dugaan penerimaan "upeti" oleh oknum tertentu.

"Kami mendesak investigasi menyeluruh terhadap dugaan keterlibatan aparat yang melindungi mafia tambang. Kami juga meminta operasi besar-besaran untuk menertibkan PETI yang kian merajalela," tegas Hapsin Nasution, Koordinator Aksi.

Massa juga mempertanyakan raibnya 12 alat berat (eksavator) yang sempat dijadikan barang bukti di Mapolres Madina pada September 2023.

Hilangnya alat bukti ini memicu spekulasi publik dan dinilai mencoreng kredibilitas Polri.

Tuntut Penindakan Tegas
Selain meminta Kapolres Madina mundur, FPMB juga menuntut penangkapan tokoh-tokoh pengusaha tambang ilegal seperti Pawang, yang dianggap sebagai dalang utama aktivitas PETI.

Mereka mengultimatum Kapolres untuk menangkap Pawang dalam waktu 3x24 jam dan mengusut nama-nama pengusaha tambang ilegal lainnya yang telah mereka identifikasi.

Bukan hanya kepada kepolisian, massa juga menuntut Bupati Madina untuk segera mundur karena dinilai gagal mewujudkan tambang rakyat yang legal sesuai regulasi.

"Pemerintah dianggap abai dan terkesan membiarkan kerusakan lingkungan akibat PETI," ujar salah satu orator.

Aksi Besar-besaran
Massa FPMB telah mempersiapkan aksi secara matang. Usai salat Jumat besok, mereka akan berkonvoi menuju Mapolres Madina untuk menyuarakan tuntutannya.

Aksi ini diharapkan dapat menjadi momentum penting untuk menghentikan aktivitas PETI yang telah merusak ekosistem, lingkungan, dan masyarakat di Madina.

"Polri harus membuktikan komitmennya sebagai institusi penegak hukum yang presisi. Jangan sampai tindakan mereka hanya menjadi lips service tanpa efek jera," pungkas salah satu tokoh pemuda dalam konferensi pers tersebut.

(*Magrifatulloh)

Baca Juga
© Copyright 2022 - Lapad News (Kupas Tuntas Investigasi Terkini)