Lapadnews.com, Palembang – Rapat Koordinasi Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) dan Corporate Social Responsibility (CSR) digelar pada Kamis (19/12) di Ballroom 2 Hotel Aryaduta Palembang.
Acara yang dimulai pukul 14.00 hingga 15.30 WIB ini menghadirkan sejumlah pihak terkait, termasuk perwakilan dari pemerintah daerah, BUMN, BUMD, dan perusahaan swasta, sebagai bagian dari upaya bersama untuk mendukung pembangunan berkelanjutan di Kota Palembang.
Rapat diawali dengan laporan dari Kepala Bappeda, Ir. H. Harrey Hadi, MS, yang memaparkan rancangan sekaligus tantangan dalam melaksanakan program pembangunan Kota Palembang.
Harrey menekankan pentingnya dukungan anggaran dari luar APBD untuk merealisasikan program-program jangka panjang kota.
Ia mengajak semua elemen SKPD, termasuk BUMN, BUMD, dan perusahaan swasta, untuk bersinergi dan mengoptimalkan peran CSR dan TJL.
PJ Wali Kota Palembang, Dr. Cheka Virgowansyah, dalam sambutannya menggarisbawahi pentingnya penyamaan visi di antara semua pihak.
"Kecepatan bukanlah yang utama, yang penting adalah kita menuju titik tujuan yang sama. Fokus harus sama, meskipun jalannya berbeda, agar kita bisa mencapai tujuan bersama, yaitu membangun Kota Palembang," tegas Cheka.
Cheka juga memberikan apresiasi Kepada Dinas PDAM, Bank Sumsel Babel, dan Bank Indonesia yang dianggap telah menjadi contoh dalam memahami dan menjalankan tujuan yang selaras dalam pembangunan kota.
Dalam hal ini sudah ada support dari bank Sumsel Babel yang sekali lagi diapresiasi oleh pak PJ. Dalam program Musi Cruise.
Ia berharap agar sinergi ini diikuti oleh elemen lainnya dengan mengusung fokus yang sama, meskipun dengan segmen yang berbeda.
Palembang Sebagai Destinasi Wisata Berkelas
Cheka turut menyoroti pentingnya diversifikasi aktivitas wisata di Palembang untuk menarik lebih banyak wisatawan.
Ia mencontohkan perlunya mengembangkan kuliner khas Palembang dengan variasi yang lebih beragam.
PJ Walikota juga memberikan gagasan bahwa kita Palembang harus memiliki aktivitas yg beragam dalam giat yang narik para wisatawan.
Cheka memberi contoh bahwa jika pagi makan pempek, siang makan pempek, malam makan pempek. Enak jika satu hari jika wisatawan hadir d Palembang lima hari maka bakso Palembang nyo "Malek". Jelas pak PJ Walikota Cheka Virgowansyah.
Cheka juga mengapresiasi rencana Dinas Pariwisata untuk menggelar event Mustika Musi, yaitu pertunjukan musik sepanjang hari di tepian Sungai Musi.
Dalam petikan wawancara bersama wartawan media LAPAD News, PJ Walikota menyampaikan bahwa selama ini yang menjadi kendala adalah kurang optimalnya koordinasi dan komunikasi non formal.
Dibanyakin ngopi saja selorohnya. Sembari Cheka mengajak Wartawan untuk membuat agenda ngopi. Yang kemudian dminta untuk berkoordinasi dengan Bapak Fikri selaku Fungsional Bapedda.
Cheka mengusulkan agar setiap dinas berkontribusi dengan membuat kegiatan menarik di ikon utama Kota Palembang, seperti Sungai Musi.
"Wisatawan harus mendapat pengalaman lebih dari sekadar melihat sungai," ujarnya.
Meningkatkan Koordinasi Nonformal
Dalam wawancara dengan media, Cheka menyoroti kurang optimalnya koordinasi dan komunikasi nonformal sebagai kendala utama dalam sinergi pembangunan.
"Kita harus lebih sering nongkrong dan ngopi bareng," candanya, sembari mengajak wartawan untuk membuat agenda diskusi santai.
Sementara itu, Fikri dari Bappeda menambahkan bahwa koordinasi antar-stakeholder selama ini sudah berjalan dengan baik, namun akan terus ditingkatkan untuk memastikan keberhasilan program besar Kota Palembang.
Dengan semangat sinergi dan kolaborasi, Rapat Koordinasi TJL/CSR ini diharapkan dapat menjadi tonggak penting dalam pembangunan Palembang yang lebih maju, nyaman, dan menarik bagi wisatawan maupun warganya.
Pewarta : (*Hardi A)
Social Header