Air pasang Sungai Musi yang naik hingga mendekati bibir jalan menyebabkan timbunan menjadi lembut dan bergelombang.
Hal ini menimbulkan risiko bagi pengendara, terutama kendaraan roda dua yang melaju dengan kecepatan tinggi.
Pantauan awak media pada Rabu (18/12/2024) menunjukkan bahwa meskipun awalnya jalan terlihat stabil setelah pemadatan dengan alat berat, pengaruh pasang air sungai membuat batu agregat pecah yang digunakan untuk penimbunan menjadi longgar.
![]() |
Foto: sripoku.com/mat bodokl |
“Awalnya jalan ini keras setelah ditimbun dan dipadatkan, tapi air Sungai Musi pasang hingga hampir menyentuh jalan, membuat kondisinya menjadi lembut,” jelas Sukri.
Hal ini diamini oleh Wantok, warga setempat, yang menyoroti kurangnya penerangan di lokasi sehingga meningkatkan potensi bahaya bagi pengguna jalan.
Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Tata Ruang Sumsel memastikan bahwa penimbunan ini bersifat sementara sebagai upaya agar lalu lintas tetap berjalan.
Perbaikan total akan dilakukan pada Maret 2025 dengan anggaran yang telah disiapkan oleh Pemprov Sumsel.
“Penimbunan ini hanya langkah awal agar kendaraan bisa melintas dengan aman hingga perbaikan permanen dilakukan,” ujar Jayanto Fajri Ilham, pengawas dari PUBM Sumsel.
Untuk sementara, pemerintah bersama warga setempat terus memantau kondisi jalan agar tetap aman dilalui meskipun dalam situasi yang belum stabil. (*Red)
Social Header