Foto: Robby Adriansyah saat menyampaikan keterangan Pers di Kantor PWI Ogan Ilir. |
Lapadnews.com, Ogan Ilir - Tak tahan melihat ulah beberapa Oknum pegawai yang bertugas di Lapas Klas II A Tanjung Raja Kabupaten Ogan Ilir, Robby Adriansyah menggelar Konferensi Pers di Kantor Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Ogan Ilir Provinsi Sumsel.
Dalam Konferensi Pers tersebut Robby Adriansyah membuka dugaan adanya aib yang terjadi di Lapas Kelas II A Tanjung Raja tentang adanya peredaran narkoba didalam lapas, banyaknya hp dikalangan napi dan adanya pungli yang dilakukan oleh Oknum petugas lapas tersebut.
Sengaja dia mendatangi dan menggelar Konferensi Pers dikantor PWI Ogan Ilir, berharap agar apa yang disampaikannya tersebut dapat didengar oleh Presiden Republik Indonesia (RI) Prabowo Subianto.
Dalam penyampaiannya Robby Adriansyah pegawai aktif lembaga pemasyarakatan Kelas IIA Tanjung Raja, Kemenkumham Sumsel mengatakan, memohon kepada Presiden RI Prabowo Subianto serta Menteri Kemenkumham RI Supratman, pihak yang berwenang dan pihak yang berwajib untuk segera menindak lanjuti adanya peredaran narkoba di lapas Kelas II A Tanjung Raja.
"Disini saya akan membuka aib dilapas kami, bahwa adanya peredaran narkoba yang dilakukan di Blok H 9 baru baru ini, pesta narkoba yang dilakukan narapidana yang bernama Aldi, disitu ada beberapa pegawai yang telah menerima uang dari Aldi dan handphone yang berkeliaran dilapas kami," kata Robby.
Robby melanjutkan, bahwa dirinya sudah enam tahun bekerja dilapas Kelas II A Tanjung Raja. Sampai kapan dia harus membiarkan adanya hal ini.
"Saya digaji oleh negara, dan masyarakat percaya kepada kami sebagai penegak hukum, seluruh masyarakat Indonesia pasti berprasangka bahwa lembaga pemasyarakatan itu tempat membina dan mendidik para narapidana," ucapnya.
Menurut Robby dengan adanya hal yang miris ini yang merupakan suatu tragedi sangat memilukan dan mengetuk hatinya untuk membuka apa terjadi sebenarnya dilapas Kelas II A Tanjung Raja.
"Banyak pihak yang terlibat dalam kasus narkoba, penyelupan handphone dan pungli yang berkeliaran dilapas. Padahal kami memiliki Zero Halinar yang artinya nihil tentang handphone, narkoba dan pungli, ternyata disini hal tersebut merajalela," ungkapnya.
Dia sangat berharap semoga Presiden Ri melalui media media lainnya, Oknum yang memainkan kasus ini dapat segera diperiksa dan membentuk tim khusus untuk melakukan pemeriksaan lapas Kelas II A Tanjung Raja Kabupaten Ogan Ilir.
"Selama enam (6) tahun saya bekerja disana, setiap razia gabungan apapun bentuknya baik dari pihak Polda, Polres dan Polsek, pasti itu telah bersih. Karna ini permainan Oknum, ketika razia bersih, setelah razia ada lagi permainan narkoba dilapas," terangnya.
"Saya bicara ini karna kebenaran, karna saya bekerja disana, tolong Bapak Presiden dan Bapak Menteri dibentuk tim khusus untuk menyelidiki kebenaran kasus ini, saya bicara ini dengan konsekuensi apapun itu, saya adalah penegak hukum untuk melawan menegakan kebenaran yang melanggar aturan," tambahnya. (*Firman)
Social Header