Lapadnews.com, Palembang - Pj Wali Kota Palembang, Dr. A. Damenta, Mag.rer.publ, CGCAE, secara resmi meluncurkan tiga destinasi wisata baru yang mengusung nilai sejarah dan budaya di Kota Palembang, pada Jumat (25/10), di depan Lawang Borotan, dekat Benteng Kuto Besak (BKB).
Destinasi baru ini meliputi Gedung Walikota Palembang (Gedung Watertoren) yang mencerminkan era kolonial, Lawang Borotan yang mewakili era Kesultanan Palembang Darussalam, dan Gedung Kesenian Palembang yang merepresentasikan era kemerdekaan.
Dalam peresmian tersebut, acara dimulai dengan pembacaan syair Perang Menteng oleh Ketua Komunitas Batang Hari (Kobar) 9, Vebri Al Lintani.
Teatrikal yang menggambarkan pengasingan Sultan Mahmud Badaruddin II juga dipentaskan, menghidupkan kembali sejarah Palembang dengan sentuhan budaya lokal. Dialog budaya bertema “Lawang Borotan, Sejarah Masa Kini dan Pemanfaatannya” turut digelar, membahas pentingnya pelestarian sejarah kota.
Sultan Palembang Darussalam, SMB IV Jaya Wikrama RM Fauwaz Diradja, menyampaikan apresiasi atas langkah Pj Wali Kota dalam mengembangkan Lawang Borotan sebagai bagian dari destinasi wisata bersejarah.
Ia berharap kawasan ini bisa menjadi ikon kota tua Palembang yang tak hanya meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) pariwisata, tapi juga mendukung Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) setempat.
“Lawang Borotan ini diharapkan menjadi salah satu model pengembangan kawasan budaya yang mampu memberikan edukasi berharga bagi masyarakat, khususnya generasi muda,” ungkap Sultan SMB IV.
Sementara itu, Pj Wali Kota Damenta berharap agar kelak program ini dilanjutkan dan dirawat oleh pemimpin kota berikutnya sebagai bagian dari Perda Musi 2045.
Damenta menambahkan, revitalisasi kawasan akan berlangsung hingga akhir November untuk mempercantik Lawang Borotan tanpa menghilangkan nilai sejarahnya.
Penataan lantai dan fasilitas lain dilakukan untuk menunjang kenyamanan wisatawan, terutama dalam mendukung pagelaran seni bulanan.
Peresmian diakhiri dengan peletakan batu pertama pembangunan musala dekat Gedung Kesenian Palembang, hasil kerja sama dengan Bank Sumsel Babel, dan dibukanya Musyawarah Seniman Palembang. (*Hardi/lapadnews)
Social Header