Direktur Legal & Manajemen Human Capital PLN, Yusuf Didi Setiarto, menyampaikan bahwa pemberian motor listrik tersebut merupakan hasil konversi dari 14.363 kilogram emisi karbon yang berhasil dihindari oleh 6.470 peserta yang berpartisipasi dalam ajang tersebut.
Setiap kilogram emisi yang dihindari, menurut Didi, dikonversi menjadi nilai uang yang kemudian diwujudkan dalam bentuk motor listrik bagi para pengemudi ojol yang membutuhkan.
"Ini adalah wujud nyata komitmen PLN dalam mendukung pengurangan emisi karbon dan mendorong keterlibatan masyarakat luas dalam aksi ini," ujar Didi.
Ia juga menjelaskan bahwa para peserta Electric Run tidak menghasilkan emisi karbon sama sekali selama berlari. Jika jarak yang ditempuh mereka ditempuh dengan kendaraan berbahan bakar minyak (BBM), maka akan dihasilkan emisi sebesar 2,4 kilogram CO2.
Secara keseluruhan, total jarak yang ditempuh oleh para peserta berhasil mereduksi emisi hingga 14.363 kilogram CO2.
Selain itu, PLN juga memanfaatkan pasokan listrik dari energi bersih dalam acara tersebut, menggunakan generator berbasis hidrogen hijau yang bebas emisi karbon.
Hal ini menjadikan PLN Electric Run 2024 sebagai pionir dalam penerapan teknologi ramah lingkungan di event besar di Indonesia.
"Penggunaan genset berbasis hidrogen hijau menunjukkan keseriusan PLN dalam menghadirkan energi bersih yang andal untuk acara sebesar ini," tutup Didi.
(*Kai/lapadnews)
Social Header