Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Ogan Ilir mengunjungi PWI Pusat Jakarta dalam rangka agenda studi tiru ke Jakarta dan Yogyakarta |
Foto bersama Ketua PWI Ogan Illir di Kantor PWI Pusat yang terletak di Jalan Kebon Sirih Jakarta Pusat dengan pengurus PWI Ogan Ilir berjumlah 60 orang. |
Di mana anggaran PWI termasuk di PWI Ogan Ilir sangat terbatas, itu pun harus mendapat bantuan dari pemerintah maupun pihak ketiga.
"Ada kelemahan terkait anggaran. Untuk memperjuangkan anggaran, kami berharap ada aturan khusus jika memungkinkan. Seperti misalnya Ketua PWI Pusat mengadakan MoU (perjanjian kerjasama) terkait anggaran PWI se-Indonesia," kata Fredi didampingi para Dewan Penasihat PWI Ogan Ilir yang turut hadir.
Anggaran tersebut bisa berasal dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yang meneruskan ke seluruh kepala daerah di Indonesia untuk bekerjasama secara khusus dengan PWI.
"Sehingga pemerintah daerah kiranya dapat mengalokasikan anggaran bagi PWI yang harus melakukan pembinaan terhadap anggotanya," ujar Fredi.
Aspirasi lainnya yang disampaikan yakni terkait suara PWI kabupaten dan kota pada Kongres PWI.
Selama ini, menurut Fredi suara PWI di kabupaten dan kota gaungnya kurang terdengar hingga ke pusat.
"Diharapkan PWI daerah kabupaten dan kota bisa menyampaikan aspirasi karena selama ini suara tidak sampai," ucap Fredi.
Suara dari PWI Ogan Ilir juga disimak oleh pengurus PWI Pusat, diantaranya Firdaus Komar selaku Ketua Bidang Uji Kompetensi Wartawan (UKW).
Kemudian Irmanto selaku Wakil Bidang Organisasi dan Raja Parlindungan Pane sebagai Wakil Sekjen PWI Pusat.
Menyambut kedatangan rombongan PWI Ogan Ilir, Hendry Ch Bangun mengaku merasa sangat senang. Terkait aspirasi yang disampaikan PWI Ogan Ilir melalui Ketua Fredi Kurniawan, Hendry sangat mengapresiasi.
Dimulai dari usulan anggaran, Hendry mengarahkan agar PWI seluruh Indonesia dapat mendapatkan anggaran lewat cara yang sah.
Hendry pun mengungkapkan bahwa Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) telah mengeluarkan Surat Edaran agar PWI mendukung pelaksanaan Pilkada serentak pada 27 November mendatang.
Lewat Surat Edaran tersebut, Hendry mendorong PWI Ogan Ilir menjalin komunikasi dengan pemerintah daerah dan unsur Forkopimda untuk membentuk kerjasama publikasi terkait Pilkada.
Caranya dengan mengadakan kegiatan berupa sosialisasi, edukasi terkait Pilkada serentak dan kemudian dipublikasikan.
"Wartawan yang baik dapat menghasilkan berita baik dan berguna bagi pemerintah serta masyarakat. Di situ bisa jadi jalur membentuk kerjasama yang saling menguntungkan," tutur Hendry.
Kemudian terkait usulan suara PWI di kabupaten dan kota, Hendry mengarahkan agar pembahasan secara teknis dapat dilakukan bersama pengurus PWI Pusat.
Menutup agenda pertemuan dengan PWI Ogan Ilir, Hendry menekankan bahwa jati diri wartawan adalah konfirmasi, bukan menghakimi.
Dirinya menekankan bahwa dalam menjalani kehidupan harus menggunakan prinsip jurnalistik, yakni selalu bertanya terkait sesuatu yang belum diketahui.
"Tanya, tanya, tanya. Konfirmasi kalau ada hal yang simpang siur atau belum jelas kebenarannya. Jangan menghakimi," pesan Hendry secara tegas. (*Firman)
Social Header