Breaking News

Seminar dan Penyerahan Benda Bersejarah di Museum Negeri Sumsel Balaputradewa Resmi Dibuka oleh Kadisbudpar Sumsel, H. Aufa Syahrizal

 

Kadisbudpar Gelar Seminar Dan Penyerahan Benda Bersejarah Dari Masyarakat Kepada Museum Negeri Sumsel

Lapadnews.com, Palembang - Sebuah seminar penting yang diselenggarakan di Museum Negeri Sumatera Selatan atau yang lebih dikenal dengan nama Museum Balaputradewa, telah resmi dibuka pada hari ini, Kamis, 27 Juni 2024.

Acara yang berlangsung dari pukul 08.00 hingga pukul 12.00 WIB ini tidak hanya mencakup seminar tetapi juga penyerahan benda-benda peninggalan sejarah dari masyarakat kepada Museum Balaputradewa. Acara ini dihadiri oleh berbagai kalangan, termasuk akademisi, pelajar, dan masyarakat umum yang antusias untuk mendapatkan wawasan lebih tentang sejarah dan budaya Sumatera Selatan.

Seminar dan acara penyerahan ini secara resmi dibuka oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Sumatera Selatan (Sumsel), H. Aufa Syahrizal. Dalam sambutannya, Aufa Syahrizal menekankan pentingnya peran museum dalam melestarikan warisan budaya dan sejarah lokal. "Museum Balaputradewa tidak hanya berfungsi sebagai tempat penyimpanan artefak bersejarah, tetapi juga sebagai pusat edukasi bagi generasi muda agar lebih mengenal dan mencintai warisan budaya mereka," ujar Aufa Syahrizal.

Foto Gading Gajah, Gerabah, dll

Beliau juga menambahkan bahwa seminar ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pelestarian budaya dan sejarah. "Dengan adanya kegiatan seperti ini, kita berharap dapat menumbuhkan rasa cinta dan bangga terhadap budaya dan sejarah Sumatera Selatan," tambahnya. Pada kesempatan ini, masyarakat juga secara simbolis menyerahkan berbagai benda peninggalan sejarah kepada museum, sebagai bentuk partisipasi aktif dalam pelestarian budaya.
Acara ini mendapat respons positif dari para peserta. Mereka berharap agar kegiatan serupa dapat rutin diselenggarakan untuk terus mengedukasi dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya melestarikan warisan budaya dan sejarah.
Seminar tersebut digelar tentang KH Abdurrohman Delamat (Kyai Delamat) dan dilanjutkan dengan penyerahan benda benda bersejarah seperti Almari, cap batik dan lain sebagainya.

Museum Balaputra Dewa Palembang memiliki luas sekitar 23.565 meter persegi dan menyimpan belasan jenis koleksi dengan total 8.800 benda sejarah, kata Chandra Amprayadi, Kepala Museum.

Foto Penyerahan Naskah Kuno benda bersejarah

Museum Negeri Sumatera Selatan Balaputradewa terus berupaya menjadi pusat pelestarian budaya dan sejarah yang dinamis, dengan mengadakan berbagai kegiatan edukatif dan interaktif bagi masyarakat. Dengan dukungan dari berbagai pihak, museum ini diharapkan dapat terus berkembang dan menjadi kebanggaan bagi masyarakat Sumatera Selatan.

Bertindak sebagai narasumber pada acara tersebut :

  1. Prof.DR.H.Muhammad Adil, M.A materi yang disampaikan yaitu nilai -nilai penting warisan K.H. Abdurrohman Delamat.
  2. DRS.H.M.Helmi materi yang disampaikan Riwayat K.H. Abdurrohman Delamat.
  3. DR.H.M. Rozali, SR,MM materi yang disampaikan Riwayat K.H. Abdurrohman Delamat.
  4. DR. Ulya Kencana, S.AG, M.H materi yang disampaikan Masjid warisan K.H. Abdurrohman Delamat.
  5. DR. Hudaidah, M.PD materi yang disampaikan peran ulama dalam islamisasi di Sumatera Selatan. Dan bertindak sebagai Moderator Merry Hamraeny, S.Pd, M.M.

Dalam penyampaiannya Kadisbudpar Sumsel H Aufa Syahrizal mengatakan, dari hasil kajian koleksi Museum Negeri Sumsel tentang K.H. Abdurrohman Delamat ( Kyai Delamat ) adalah salah satu ulama yang menyebarkan agama Islam.

"K.H Abdurrohman selain salah satu penyebar agama islam di Palembang, dia juga seorang pendiri masjid suro yang ada didaerah Tangga Buntung," katanya.

Dia juga berharap dalam penyampaian menyebutkan, berharap kepada masyarakat yang memiliki peninggalan sejarah yang berkaitan dengan sejarah kiranya dapat menyerahkan benda bersejarah tersebut kepada Museum Negeri Sumsel.

"Saya mengharapkan agar masyarakat dapat menyerahkan barang peninggalan yang berkaitan dengan sejarah ke Museum Balaputra Dewa yang merupakan Museum Negeri Sumsel," pungkasnya.  (*Hariyanto)

Baca Juga
© Copyright 2022 - Lapad News (Kupas Tuntas Investigasi Terkini)